KOTA MALANG - Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) yang tergabung dalam Tim KINDER menjadi satu-satunya tim dari Indonesia yang lolos di top 50 Google Developer Student Clubs 2022 Solution Challenge.
Tim ini beranggotakan Billy Haffas (Sistem Informasi, 2019); Miftah Ramadhan (Teknologi Informasi, 2019); Dava Muhammad Hamka (Teknik Informatika, 2019); Jagad Nabil Tuah Imada (Teknik Informatika, 2019) dengan dosen pembimbing Komang Candra Brata, S.Kom., M.T., M.Sc.
Baca juga:
Jurnal Punya Nilai Promotif Untuk Kampus
|
Kegiatan Google Solution Challenge merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh Google untuk memberikan tantangan kepada Google Developer Student Clubs (GDSC) di seluruh dunia.
GDSC adalah program dari Google Developers bagi mahasiswa yang didesain untuk membantu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mahasiswa dalam mengembangkan aplikasi Mobile dan Web untuk menyelesaikan 17 Sustainable Development Goals (SDGs) yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, memastikan kemakmuran, dan melindungi bumi.
Baca juga:
Menanti Kolaborasi FISIP UB dan FISIPOL UGM
|
Untuk Google Solution Challenge tahun ini diikuti sekitar 800 tim dari seluruh universitas di dunia. Untuk tim yang lolos 50 besar menerima bimbingan khusus dari Google dan pakar untuk membawa solusi ke tingkat berikutnya, dilanjutkan 10 besar dan pengumuman juara 1 pada Agustus lalu.
Untuk Tim Kinder sayangnya hanya sampai di 50 besar tapi yang membanggakan dimana Tim Kinder adalah satu-satunya tim dari Indonesia yang berhasil lolos. Karya dari tim ini yaitu KINDER sebagai solusi yang menyediakan fitur donasi dan jual murah hasil panen petani.
KINDER adalah aplikasi yang dibangun untuk mengurangi limbah makanan. Kinder menyediakan tiga fitur utama yaitu donasi, obral murah dan cari makan. Dengan fitur donasi ini bertujuan mencoba mengatasi masalah sisa makanan karena dalam skala industri besar. Untuk video tim KINDER dapat dilihat pada tautan berikut https://www.youtube.com/watch?v=Nv_1GFfti94
“Harapannya dari aplikasi KINDER dapat mensejahterakan petani dan dapat mengurangi tingkat kelaparan di dunia . Hal ini kami sesuaikan dengan 2 SDGs yakni End hunger, achieve food security and improved nutrition and promote sustainable agriculture dan Ensure sustainable consumption and production patterns, ” jelas Billy, perwakilan dari Tin KINDER, Kamis (13/10/2022).
Billy juga menyampaikan pesanya bagi mahasiswa FILKOM UB khususnya, untuk memiliki inisiatif bergabung dalam organisasi dunia seperti Google Developer Student Clubs (GDSC). Kemudian jangan takut untuk mengikuti kompetisi berskala Internasional, jangan dilihat dari kemenangan atau kekalahan yang terpenting adalah prosesnya.
“Sebagai pembelajaran, jika nantinya kalian mengikuti ajang Google Solution Challenge hal yang paling utama harus kalian perhatikan adalah masalah yang ada dilingkup sekitar kalian yang belum terselesaikan. Ketika membuat sebuah solusi selalu utamakan validasi kepada pengguna apakah solusi tersebut bisa berdampak secara langsung kepada pengguna, pahami karakteristik pengguna, susun sebuah emphatic map, user journey map dan user personal. Setelah menysusn solusi menjadi sebuah produk yang siap didesain dan di develop, maka jangan lupa gunakan produk produk dari google sesuai kebutuhan kalian dan tidak menyusahkan kalian di kemudian hari, ” saran Billy.
Semoga kedepannya dengan adanya prestasi dari Tim KINDER akan memacu dan memotivasi mahasiswa FILKOM lainnya untuk mengikuti berbagai kompetisi di tingkat nasional maupun internasional dan dapat mengharumkan almamater tercinta, Universitas Brawijaya.(drn/Humas UB)